Sunrise di Karimun
Beberapa saat sebelumnya, suatu pagi hari di Karimun…
Jumat pagi… subuh, kegaduhan mulai terasa, Wisma Apung Karimun di tengah laut, dipenuhi para backpakcer ibukota dengan jumlah 40 orang. Kini waktunya jam biologis, ada 2 kamar mandi, yang satu sudah menjadi “jajahan” para wece wece ibu-ibu , yang satunya untuk kaum adam. Karena jumlah orang banyak sementara kapasitas toilet sedikit maka dengan pasrah kami diam berdiri disamping toilet, kedinginan menunggu giliran.. tetot ..untung saya bangun pagi, jadi bisa langsung masuk kamar mandi membasuh diri dengan wanginya sabun… …dam didam didam dam dam dam dam..begitulah saya bersenandung… seru juga mandi di tengah laut, di wisma yang terapung apung, lantai tempat saya mandi ini terdiri dari bilah bilah papan yang disusun berjejer, di beberapa tempat dibiarkan bolong sehingga saya bisa melihat air laut dan juga bisa melihat dasarnya, dengan duduk jongkok di jamban, saya melaksanakan hajat ditemani ikan2 kecil yang mata berbinar binar siap menyantap sarapan pagi, posisi toilet langsung menuju lepas laut… kemudian saat sedang mandi keramas tiba tiba suara generatorpun berhenti… berhenti?..hah?? Astaga berarti tenaga listrikpun mati.. berarti… berarti… airpun berhenti mengalir… alamak… mana keramas belum selesai dan badanpun belum dibilas.. hiks…. Tegang juga mana diluar terdengar sorak teman-teman yang menunggu giliran… “Rasain loe Son mandi boleh paling pagi tapi airnya kagak ngocor…!!!!ha ha ha terdengar derai tawa riang diluar sana”. Wah kok gitu sih tertawa senang diatas penderitaan orang. Hiks.. hiks.. duh nasib…tapi tiba tiba …dut dut dut… suara generatorpun berbunyi… horee gantian saya yang bersorak…. Ha ha ha ha… Alhamdullilah…. Generatorpun jalan lagi, thanks buat Pak Djoko yang dengan sigap bisa mengatasi masalah…
Pagi ini semua berkumpul, para backpacker yang nyambi jadi photograper sudak siap siap diam dalam posisi menunggu. Apa yang mereka tunggu?? Putri Duyungkah, Pak Djoko dengan es kelap mudanya?? Ikan buntal yang sedang membuntalkan diri?? Menunggu Karin Bangun tidur?? Ha ha ha salah semua. Meraka diam dengan manis karena segera menyambut kemunculan Matahari pagi!! Bahasa betawinya nunggu sunrise bo!!! Huuch.. semua nggak sabar. Menunggu detik… demi detik, jam demi jam, hari demi hari eh…. Hari demi hari nggak mungkin yah??… pokonya hingga pukul 07.00 pagi waktu Karimun kawan kita si Matahari ini nggak muncul muncul…. Hiks… beberapa teman kelihatan kecewa hingga salah satu orang bersorak…. “Itu dia dataaaaannggg horeee…!!!!” kami pun memalingkan muka melihat arah yang ditunjuk teman kami. Tampak sebuah kapal yang dikemudikan Pak Djoko datang membawa sarapan pagi kami…och udah ada yang lapar toh???