Sunday, January 30, 2005

Episode 2 : Suatu pagi di Kuala Lumpur

Jelajah kota di Asia Tenggara
Episode 2 : Suatu pagi di Kuala Lumpur
Location : Bukit Bintang Apartement
Day : 15.01.05


Image hosted by Photobucket.comPukul 02.00 WKL (Waktu Kuala Lumpur) dini hari, saat ini saya berada di bandara antar bangsa Malaysia, ini bagian dari rancangan perjalanan jelajah kota di Asia Tenggara, rencana perjalanan backpacker malam ini adalah berangkat dari Bandara KLIA (Kuala Lumpur International Airport) menuju ke daerah Bukit Bintang. Rencana awal sih maunya pakai kendaraaan umum, tapi mengingat kondisi malam begini rasanya tidak memungkinkan keluar untuk bepergian menggunakan bis, setelah tanya sana sini diputuskan pake KRTM kereta ekspresnya kebanggaan malaysia. Setasiunnya ternyata ada di bawah tanah bandara. Dengan harga 35 RM x 2400 = berapa tuh??Yah kira-kira segitulah, rada mahal emang, tapi barangnya bagus boss!!! dan yang terpenting dapat memotong waktu 1 jam-an menuju lokasi karena kalau pake taksi wah nggak deh, pan backpaker… masa backpaker pake taksi .

Kereta cepat kebanggaannya Malaysia ini emang benar-benar luar biasa, dirancang dengan segala kemewahannya, rasanya 35 menit perjalanan dari bandara ke setasiun singgah Bukit Bintang ini terasa cepat. Rute yang dijalani adalah dari Bandara menuju ke beberapa setasiun singgah (nama setasiun singgahnya ada di box tiket nggak sempat nyatet/soale buru-buru) dan kembali lagi ke Bandara.

Image hosted by Photobucket.comTempat duduk yang saya duduki sangat empuk, disetiap sudut ada monitor tv kecil, acaranya sebatas promosi , iklan infotaiment lainnya dan saya sempat saya lihat splash info jadwal sepakbola liga Inggris yang ditayangkan langsung lewat provider TV Malaysia semacam kabelvision). Satu gerbong tidak memuat banyak tempat duduk, ditengah ada bagasi khusus untuk menyimpan barang, Sepertinya kereta ini dirancang untuk memuat banyak bagasi ketimbang orang. Kalau dilihat jalurnya, emang ini kereta ditujukan bagi mereka yang banyak membawa bagasi menuju bandara. Dan toiletnya…. Yaolo canggih banget jo!!! ngebukanya cuman menyentuhkan telapak tangan kita pada pintunya (otomatis ngebuka ada sensornya) , sistem pembuangan airnyapun kompak desainnya, ada kaca untuk berias, pokonya modern banget dah.!!! (lihat attach gbr).

Di KL saya berencana menginap si tempat kawan saya (di Apartement Bukit Bintang). Kebetulan lokasi apartement tempat teman saya tinggal itu dekat dengan Stesyen Bas Pudu Raya. Stesyen Bas ini kelak tempat tujuan saya menuju Johor Bahru, jadi klop perhitungan sesuai rencana perjalanan.

Pukul 02.45 saya tiba di setasiun singgah KLIA di bukit bintang. Dari setasiun singgah ini belum jelas saya musti menggunakan transportasi apa, akhirnya saya putuskan untuk menelpon teman saya … coba beberapa kali tidak diangkat-angkat, jam 2 malam kali udah tidur...jadi cemas juga neh... stelah beberapa kali dicoba...dan untunglah ada jawaban.. rupanya saat ditelepon sebelumnya dia tidak mendengar karena berada di ruangan lain.

Dengan sedan protonnya saya dijemput dan diajak keliling sebentar kota Kuala Lumpur, terpikir oleh saya gimana dia dapetin SIM disini ??? tapi ah sudahlah nggak usah dipikirkan yang penting saya dapat tumpangan buat keliling kota . Melihat kota kuala Lumpur di malam hari….wah asik juga. Kotanya luar biasa sudah modern, KL sebenarnya ngga beda jauh dengan Jakarta tapi disini pengaturan lalulintas lebih bagus. Tapi beberapa bangunan ada yang sudah tak terurus jadi sami miwon eh mawon sama Jakarta.

04.00 pagi waktu Kualalumpur, tiba di apartement, setelah basa-basi dengan tuan rumah saya pamit untuk melepas lelah. Apartementnya lumayan tinggi 40 lt, nambah 6 lantai udah kaya menara BNI 46 di Jl. Sudirman Jakarta, kebayang khan tingginya. Dari kamar tempat saya berdiri, takjub juga melihat suasana malam Kuala lumpur yang adem tentram loh jinawi, terlihat samar-samar menara TV yang kesohor, sisanya gedung gedung pencakar langit yang katanya sebagian besar bikinan orang Indonesia (maksudnyee tukang bangunnnya. khan mereka yang bekerja sebagai TKI... bukan begitu bukan??)

Image hosted by Photobucket.com09.00 WKL …. Saking lelahnya tak terasa saya bangun terlambat , maklum tidur baru pukul 04.00 pagi , walau masih ngantuk saya paksakan untuk bangkit , dari jendela kamar ....uihhh saya lihat pemandangan luar biasa (lihat attach gbr) ngebayangin kantor lama saya di Gd Graha Niaga Sudirman Jakarta lantai 22 ajah udah setinggi itu apalagi tempat saya menginap , pemadangannya cukup enak sejauh mata memandang saya lihat beberapa gedung yang arsitekturnya kurang lebih sama dengan gedung gedung di sepanjang jalan Sudirman / Rasuna Said. Sayapun dapat melhat menara TV Malaysia yang terkenal akan tingginya dan sebelah kanan astaga… saya lihat menara kembar Petronas….whuaaah ini dia gedung yang jadi trademarknya Malaysia, salah satu gedung yang paling tinggi di dunia. (lihat attach) Ternyata benar benar tinggi, (yah iyalah namanya gedung pencakar langit, salah satu gedung tertinggi di dunia kalau nggak salah)..dari atas inipun saya lihat jalur monorel. Tampak ada 2 gerbong, keretanya sedang melaju saya membayangkan seperti mainan, dari sini keliatan kecil seperti ular yang meliuk liuk mengitari kota.

Di apartement ini saya dapat beberapa kenalan baru, Dede tuan rumah pemuda Jakarta yang sedang stadi di KL, juga ada Rafti anak muda Mallacaa, serta 2 orang pemuda Thailand yang tinggal bersama sama menyewa apartemen ini. Keduanya juga mahasiswa yang menempuh studi di KL. Jadwal hari ini adalah berkeliling Kuala Lumpur, kemudian siang hari melanjutkan perjalanan dengan bis berangkat ke Johor Bahru.

Kawan baru saya Rafti seorang yang menarik, enak diajak ngobrol, ngalor ngidul ngomongin apa saja, dari postur tubuhnya mengingatkan saya akan seorang artis Hollywood Danny DeVito, awalnya saya bingung soale doi di apartement di panggil Vito... :).

Image hosted by Photobucket.comPagi ini saya diajak sarapan ala Kuala Lumpur, sik asik... he he udah nggak sabar pengen ngerasain gimana rasanya makanan disini. Dari seberang apartement, berjejer beberapa kedai makanan, melihat dari pinggir jalan serasa dejavu, ambiennya mirip seperti di sepanjang jalan Sabang di sore hari ( eh ini bukan di jalan Sabang deket Jalan Cihapit Bandung tapi jalan Sabang belakang Sarinah Jakarta) berapa kedai masih tutup, hari masih pagi, jadi belum pada bangun kali yah. sejajaran ada rumah makan China, kemudaian rumah makan lokal, sementara di trotoar beberapa gerobak berjajar sama seperti di Jakarta, ada penjaja koran dengan kios gerobaknya serta beberapa jongko makananan (biar jelas lihat attach).

Image hosted by Photobucket.comTempat sarapan saya adalah rumah makan dengan menu lokal, pemilik dan pegawainya orang India, makannya prasmanan, kita ambil piring sendiri pilih menu dan terus makan (lah emang terus maen bola??)... Hidangan menunya ternyata ngga jauh dengan rumah makan Indonesia, ada mie gorang, udang goreng, ayam balado, sayur soup hmmm apalagi yah pokonya macem macemlah, makanan di pajang di lemari kaca, persis kaya di RM di Indonesia.... melihat runutan jenis makanan yang ada di pajangan, membuat saya sedikit kecewa nih, saya mengharapkan jenis makanan yang berbeda dengan apa yang saya makan sehari hari di Indonesia.... tapi tak apalah yang penting sarapan dulu