Saturday, January 22, 2005

Apa itu backpacker :

Apa itu backpacker :

Backpacker adalah derivat kata backpack. Akar katanya back dan pack. Back, yang di-Indonesia-kan 'belakang', berasal dari kata Inggris kuno baec. Consice Oxford Dictionary menyebut baec datang dari bahasa Jerman. Pack juga pinjaman bahasa Jerman; kata bendanya pak, kata kerjanya pakken. Penutur bahasa Jawa punya kata 'pak' (mis: sepuluh pak [sepuluh bungkus] 'Jarum Filter') dan bahasa Indonesia memiliki kata 'paket' (dari package) yang kira-kira semakna.

*Menurut Santosa/Sangata-Kalimantan* Sebagai kata benda 'backpack' diberi padanan 'rucksack', di Indonesia-kan ransel. Ingat nggak, dulu setiap tentara mendapat jatah pembagian ransel dan bursak. Meski bisa dijinjing atau digendong, lantaran muatannya yang lebih besar bursak lebih sering digedong. Sebagai kata kerja 'backpack' diartikan travel atau hike carrying one's belonging in a rucksack; bepergian atau jalan kaki dengan membawa ransel. Memang arti 'backpack' telah meluas, mungkin istilahnya ameliorative atau jadi melebar tergantung dari sudut mana. Kalau mau zakelijk, kalau mau per takrif (definisi), yang lebih pas mestinya 'jalan kaki menggendong ransel'. Ransel baru digendong bila si empunya jalan kaki. Kalau bepergian dengan bis, ransel akan disimpan di bagasi.

Dalam kamus saya, saya artikan backpacker adalah melakukan perjalanan jauh dari satu kota ke kota lain dengan biaya yang ditekan se-irit mungkin, tentunya saya bawa ransel juga tapi nggak jalan jalan, karena beberapa kota yang saya singgahi, bisa sajah pakai pesawat udara, kereta ataupun bus tentunya dengan trip yang murah harganya. Seperti untuk naik pesawat saya pesan tiket sudah jauh hari supaya mendapatkan harga murah, naik bis atau keretapun bukan yang kelas eksekutif tapi disesuaikan dengan budget.

Buat jadi backpacker tidak sulit rencanakan perjalanan anda kota atau Negara mana, silahkan lihat, cek atau survey di internet, lihat keuangan kalau sudah cukup tinggal booking atau pesan tiket dari sekarang, mau pergi sendiri berdua atau rame nggak masalah. Di Phuket saya ketemu orang yang perginya sendirian. Dibangkok juga sama, bepergian sendirian kenalan di jalan terus jalan bareng2. Di KL terus di Singapore malah ketemu orang Indoensia. Di Johor Bahru satu hotel ama orang Djogya. Terus di BKK ketemu banyak orang juga.

Sekarang di Indonesia sudah ada beberapa grup yang rutin melakukan backpacker. Tapi saya tidak kenal, waktu BKK saya ketemu orang banyak dari seluruh dunia rata rata gayanya semuanya sama, pake sandal jepitkaus lusuh oblong bawa tas ransel gede, bawa map kecil ama notesnya….

Labels: , ,